CENTRALKLIK, KUTIM – Upaya meningkatkan pemahaman generasi muda terkait isu kependudukan terus lakukan. Melalui podcast yang bertajuk “Penyelenggaraan dan Pembentukan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK)”, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim Achmad Junaidi B bersama berbagai pihak gelar diskusi di ruang podcast Bangga Kencana, Selasa (22/9/2025).

Hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris BKKBN Provinsi Kaltim Al Khafid Hidayat, Sekretaris Disdikbud Kutim H. Irma Yuwinda, dan Perwakilan SMPN 3 Sangatta Utara Asri S.Pd.

Program SSK sendiri bertujuan menanamkan kesadaran sejak dini kepada pelajar mengenai perencanaan kehidupan berkeluarga, pengendalian jumlah penduduk, hingga pemahaman isu strategis seperti pernikahan usia dini, bonus demografi, stunting, narkoba, dan HIV.

Sekretaris BKKBN Kaltim, Al Khafid Hidayat menegaskan bahwa SSK adalah langkah penting dalam membentuk literasi kependudukan bagi remaja.

“Melalui sekolah, kita membangun pemahaman sejak dini agar mereka mampu merencanakan masa depan dengan baik,” ujarnya.

Senada, Sekretaris Disdikbud Kutim, H. Irma Yuwinda, ST, menekankan pentingnya dukungan pendidikan. “Kami sudah membentuk 16 SSK di Kutim, ke depan secara bertahap akan dilakukan sosialisasi di 25 sekolah lainnya,” terangnya.

Sementara itu, perwakilan SMPN 3 Sangatta Utara, Asri S.Pd, menyebut antusiasme siswanya dalam mengikuti isu kependudukan sangat tinggi. Ia berharap dukungan guru dan orang tua juga terlibat aktif.

“Alhamdulillah siswa-siswa kami sangat antusias membahas isu kependudukan maupun pernikahan dini serta kegiatan sosialisasi lainnya,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kadis DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B menilai SSK sejalan dengan programnya dalam menekan angka pernikahan dini dan stunting. Selain itu, SSK juga menjadi wadah pembekalan pencegahan penyalahgunaan narkoba dan penularan HIV.

“Kita mulai dari hulunya, membekali remaja sejak dini agar siap menghadapi tantangan ke depan,” jelasnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kolaborasi lintas sektor, sehingga terbangun generasi muda Kutim emas menuju 2045 yang sehat, cerdas, dan siap mewujudkan masa depan sejahtera melalui pendidikan kependudukan yang berkelanjutan. (*)